Melihat orang yang sedang sholat dengan lubang di bajunya, apa yang harus kita lakukan?

Question

Suatu ketika saat perjalanan lintas kota berketepatan hari jum.at dan saat sholat jumat tidak jauh dari barisan arah depan dengan selisih satu baris , saya melihat salah seorang sarungnya berlobang dan diposisi aurat yang wajib ditutupi .dan ketika seusai sholat saya merasa bimbang dengan kejadian tersebut
Pertanyaan...
Sebagai kita yang mengetahui hukum layaknya kita harus bagaimana menyikapi kejadian tersebut ???
sedangkan kita tidak kenal dia ketika akan memberitahu takut menyinggung..
Mohon arahanya kyai/ustadz terimakasih

Answer 1

Imam Nawawi dalam kitab majmu menjelaskan bahwa menutup Aurat adalah salah satu syarat sahnya shalat. Oleh karena itu, orang yang selesai shalat dan mendapati lubang di bajunya yang menjadikan Auratnya terlihat saat dia sedang sholat, maka dia wajib mengulangi sholatnya karena tidak memenuhi syarat sah sholat tersebut.

Dan wajib bagi orang yang melihat seseorang shalat dengan baju yang tidak menutupi auratnya dengan sempurna untuk mengingatkannya, karena itu adalah bagian dari amar makruf nahi munkar.

Hal itu harus berlandaskan kaidah-kaidah amar makruf nahi mungkar yang dijelaskan oleh para ulama, dan salah satunya adalah tidak adanya dampak berbahaya yang ditimbulkan oleh amar makruf nahi mungkar tersebut.

Maka mencari dan menggunakan cara amar makruf nahi mungkar yang elegan dan bisa diterima oleh orang lain menjadi suatu kewajiban tersendiri bagi mereka yang melihat kemungkaran, karena itu adalah media dalam melaksanakan suatu kewajiban.

Apabila dia tidak menemukan cara di atas dan berada dalam situasi yang kemungkinan besar akan timbul dampak berbahaya dari amar makruf nahi mungkar tersebut, maka tidak wajib baginya untuk mengingatkan orang tersebut dan cukup dengan mengingkari kemungkarannya dengan hati.

Referensi: Majmu', Hasyiyah Amiroh, Nihayah Al Zain.

وَلَوْ صَلَّى فِي سُتْرَةٍ ثُمَّ بَعْدَ الْفَرَاغِ عَلِمَ أَنَّهُ كَانَ فِيهَا خَرْقٌ تَبِينُ مِنْهُ الْعَوْرَةُ وَجَبَتْ إعَادَةُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمَذْهَبِ سَوَاءٌ كَانَ عَلِمَهُ ثُمَّ نَسِيَهُ أَمْ لَمْ يَكُنْ عَلِمَهُ وَفِيهِ الْخِلَافُ السَّابِقُ فِيمَنْ صَلَّى بِنَجَاسَةٍ جَهِلَهَا أَوْ نَسِيَهَا فَإِنْ احْتَمَلَ حُدُوثَ الْخَرْقِ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْ الصَّلَاةِ فَلَا إعَادَةَ عَلَيْهِ بِلَا خِلَافٍ كَمَا سَبَقَ فِي نَظِيرِهِ مِنْ النَّجَاسَةِ فِي آخِرِ بَابِ طَهَارَةِ الْبَدَنِ

المجموع
..............

(فَرْعٌ) لَوْ مَاتَ قَبْلَ عِلْمِهِ بِوُجُوبِ الْقَضَاءِ أَوْ قَبْلَ تَمَكُّنِهِ مِنْهُ، فَفِي وُسْعِ اللَّهِ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُ لِعُذْرِهِ حَالَةَ الْفِعْلِ، وَلَا يُنَافِيه الْحُكْمُ عَلَيْهِ بِالتَّفْرِيطِ عَلَى مَا مَرَّ، لِأَنَّهُ لِتَرَتُّبِ الْقَضَاءِ عَلَيْهِ فِي ذِمَّتِهِ، وَيَجِبُ إعْلَامُ مَنْ عَلَى بَدَنِهِ نَجَاسَةٌ كَمَا مَرَّ. وَإِنْ لَمْ يَعْلَمْهَا وَيَجِبُ قَبُولُ خَبَرِ الْعَدْلِ فِيهَا، وَفِي نَحْوِ كَشْفِ عَوْرَةٍ، وَكُلِّ مُبْطِلٍ فَيَلْزَمُهُ الْإِعَادَةُ فِي كَلَامٍ قَلِيلٍ مُبْطِلٍ، وَيَجِبُ تَعْلِيمُ مَنْ رَآهُ يُخِلُّ بِعِبَادَةٍ فِي رَأْي مُقَلِّدِهِ، عَيْنًا إنْ لَمْ يَكُنْ ثَمَّ غَيْرُهُ، وَلَهُ أَخْذُ الْأُجْرَةِ عَلَيْهِ إنْ قُوبِلَ بِهَا، وَلَا يَلْزَمُهُ مَعَ عَدَمِ بَذْلِهَا وَيَلْزَمُ الْقَادِرُ عَلَيْهَا بَذْلُهَا، وَمَحَلُّ الْوُجُوبِ مَعَ سَلَامَةِ الْعَاقِبَةِ.

حاشية عميرة
..................

(وَمَكَان) يصلى فِيهِ (عَن نجس) لَا يُعْفَى عَنهُ فَلَا تصح صلَاته مَعَ شَيْء من ذَلِك وَإِن كَانَ جَاهِلا بِوُجُودِهِ أَو ببطلانها بِهِ وَلَو رَأينَا فِي ثوب من يُرِيد الصَّلَاة نَجَاسَة لَا يعلم بهَا وَجب علينا إِعْلَامه بهَا لِأَن الْأَمر بِالْمَعْرُوفِ لَا يتَوَقَّف على الْعِصْيَان

وَمحل ذَلِك حَيْثُ كَانَت تمنع صِحَة الصَّلَاة عِنْده وَعلمنَا بذلك وَإِلَّا فَلَا لجَوَاز كَونه صلى مَعَ علمه بذلك لعدم اعْتِقَاده الْبطلَان مَعَه فِي مذْهبه

نهاية الزين
...............